Minggu, 23 Oktober 2022

BERTHA MERKELUN MORKS,8 SEPTEMBER 1962

KEMBALI KE PRASATI

(Bagian satu)


SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN DISKUSI PANEL

“PENELUSURAN SEJARAH BERDIRINYA JEMAAT GKI PENGHARAPAN JAYAPURA”

Jayapura,15 Oktober 2022,Pukul 15.00

Oleh : Pdt.Didimus.E.A.Watopa,STh (Ketua Majelis Jemaat)

Shalom,…Salam Sejahtera dan Selamat Sore…!!!

Kepada yang saya kasihi didalam Tuhan kita Yesus Kristus;

1.        Ke-Tiga Nara Sumber yang boleh menyediakan waktu untuk hadir,dan secara khusus kepada Pdt.Hnaz.Wamna,STh,yang jauh-jauh dari Papua Barat - meninggalkan Jemaat di Anday untuk memenuhi Undangan Panitia.

2.        Yang saya Kasihi…..;Para Undangan dalam hal ini,Para Keluarga dari Para Pendeta,Guru Injil dan Penatua yang Pernah Melayani dan Menjadi Ketua Jemaat GKI Pengharapan.

3.        Yang saya kasihi;Rekan-Rekan PHMJ - Ketua Panitia dan semua Anggota yang telah berupaya mendengar dan membijaki semua rencana kita dalam Penulisan Sejarah ini,- Juga Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru.

4.        Juga,Jemaat-Jemaat yang terlahir dari GKI Pengharapan,juga Para Majelis Jemaat GKI Pengharapan yang bersedia hadir saat ini.

Pertama-tama,patutlah kita mengucap Syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus,Sang Kepala Gereja.. Atas segala Kasih dan SayangNya kepada kita,sehingga pada kesempatan yang baik ini,kita dapat bertemu dalam Diskusi Panel;”Penelusuran berdirinya Jemaat GKI Pengharapan” menjelang HUT GKI KE-66 TAHUN.

Sdr-sdr..Bahwa dalam Pandangan saya “Gereja Pengharapan” de Kerk der Hoppen--memiliki Sejarahnya yang Unik. Dan Keunikan itu harus ditelusuri bukan dalam Sejarah Zending- tetapi Juga dalam Situasi “KRISIS” tentang Tanah Irian Barat pada waktu itu. Karena itu saya menilai bahwa “Gereja Pengharapan” berada diantara “Dua Utas Tali Sejarah”-- sejak Tahun 1946,setelah selesai Perang Dunia ke II-Tahun 1945 dan ketika Belanda tiba kembali di Irian Barat,maka dimulailah diadakan rapat-rapat Resort untuk mengarahkan kemandirian gereja,dan bersamaan dengan itu pada Oktober tahun 1946 diadakan Sinode Resort pertama di Biak. Jadi “dua utas tali sejarah” yang saya maksudkan adalah:

a)        Utas Tali Pertama-Dari buku yang ditulis oleh Nara Sumber,Pdt.Hamz.Wanma bahwa pada Tahun 1946 Gr.Injil. Lorens Songgi Mano mendirikan satu Gereja dengan nama Torsina di Weref-yang anggota Jemaatnya adalah polisi-polisi yang tinggal di Klofkamp-karena Jemaat ini berbahasa Melayu.sedangkan…

b)        Utas Tali yang kedua-adalah Gereja Irene yang dikenal oleh Jemaat adalah (sekarang Percetakan GKI) adalah Gereja yang berbahasa Belanda.,..jadi


c)       
Diantara Catatan Sejarah ini-maka kita bertanya dari mana “Gereja Pengharapan” ini hadir. Sebab Pdt.Jan Mamoribo pada Tahun 1971 menulis Buku Ottow dan Geissler Rasul Irian Barat,pada halaman 23..Mengatakan bahwa :”..tatkala gedung gereja yang besar di Jayapura yang dibangun dalam tahun 1962-konfrontasi melalui bidang diplomatik dan militer antara RI dan Kerjaan Belanda mengenai daerah Irian Barat- dibangunlah Gereja itu mendapat nama :”Gereja Pengharapan”. de Kerk der Hoppen”. Hari ini tertinggal sisa dari bangunan itu adalah “sebuah Batu Prasasti yang diletakan oleh BERTHA MARKELUN MORKS,Pada tanggal 8 September 1962. Artinya apa ? Sejarah Politik mencatat bahwa 15 Agustus 1962 Persetujuan Belanda-Indonesia yang dikenal dengan Perjanjian New York”..24 hari kemudian Batu Pertama diletakan-dengan sebuah Pengharapan akan Tanah Irian Barat yang akan ditinggalkan oleh Belanda bagi GKI Di Irian Barat-karena setelah 7 Tahun tepatnya tahun 1969-dilakukanlah Pepera. Karena itu Penelusuran Sejarah Pengharapan ini  PENTING . Bahwa -- Jemaat Pengharapan ini “dari Mana dan hendak kemana?

Dengan demikian saya berpendapat bahwa "GEREJA PENGHARAPAN" Diletakan Batu Pertama Pada Tanggal 8 September 1962 dengan beberapa alasan Politis dan Sejarah GKI Di Irian Barat (Waktu itu):

Karena itu Ketika Sejarah ini ditulis- Supaya Apa yang dirancang oleh Panitia Pembangunan Fisik Jemaat,dengan Rencana Pembangunan Gereja yang Baru nanti;Kiranya Mewakili dan mewarisi Sejarah Awal Berdirinya Gereja Pengharapan - yang menyisahkan Batu Prasasti bagi kita disini. Maka mengakhiri Sambutan saya ini saya,saya menegaskan bahwa : Nanti Nama Gedung Pertemuan yang akan dibangun namanya adalah GP.BMM. Dan bukan GSG. Supaya “Jika yang diimpikan mungkin tak jadi-kendati tak jadi pasti abadi” . Selamat Berdiskusi-T’mar Memberkati kita semua. Waniambey !!! Terima kasih.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

QUO VADIS KERK DER HOPPEN

  GEREJA PENGHARAPAN DARI MANA DAN HENDAK KEMANA ? (Bagian dua-habis) Judul diatas adalah sebuah Pertanyaan dan bukanlah sebuah Pernyataan. ...