KEMBALI KE PRASATI
(Bagian satu)
SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN DISKUSI PANEL
“PENELUSURAN SEJARAH BERDIRINYA JEMAAT GKI PENGHARAPAN
JAYAPURA”
Jayapura,15 Oktober 2022,Pukul 15.00
Oleh : Pdt.Didimus.E.A.Watopa,STh (Ketua Majelis
Jemaat)
Shalom,…Salam Sejahtera dan Selamat Sore…!!!
Kepada yang saya kasihi didalam Tuhan kita Yesus
Kristus;
1.
Ke-Tiga Nara
Sumber yang boleh menyediakan waktu untuk hadir,dan secara khusus kepada
Pdt.Hnaz.Wamna,STh,yang jauh-jauh dari Papua Barat - meninggalkan Jemaat di
Anday untuk memenuhi Undangan Panitia.
2.
Yang saya
Kasihi…..;Para Undangan dalam hal ini,Para Keluarga dari Para Pendeta,Guru
Injil dan Penatua yang Pernah Melayani dan Menjadi Ketua Jemaat GKI
Pengharapan.
3.
Yang saya
kasihi;Rekan-Rekan PHMJ - Ketua Panitia dan semua Anggota yang telah berupaya
mendengar dan membijaki semua rencana kita dalam Penulisan Sejarah ini,- Juga
Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru.
4.
Juga,Jemaat-Jemaat
yang terlahir dari GKI Pengharapan,juga Para Majelis Jemaat GKI Pengharapan
yang bersedia hadir saat ini.
Pertama-tama,patutlah kita
mengucap Syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus,Sang Kepala Gereja.. Atas
segala Kasih dan SayangNya kepada kita,sehingga pada kesempatan yang baik
ini,kita dapat bertemu dalam Diskusi Panel;”Penelusuran berdirinya Jemaat GKI
Pengharapan” menjelang HUT GKI KE-66 TAHUN.
Sdr-sdr..Bahwa dalam
Pandangan saya “Gereja Pengharapan” de Kerk der Hoppen--memiliki Sejarahnya
yang Unik. Dan Keunikan itu harus ditelusuri bukan dalam Sejarah Zending-
tetapi Juga dalam Situasi “KRISIS” tentang Tanah Irian Barat pada waktu itu.
Karena itu saya menilai bahwa “Gereja Pengharapan” berada diantara “Dua Utas
Tali Sejarah”-- sejak Tahun 1946,setelah selesai Perang Dunia ke II-Tahun 1945
dan ketika Belanda tiba kembali di Irian Barat,maka dimulailah diadakan
rapat-rapat Resort untuk mengarahkan kemandirian gereja,dan bersamaan dengan
itu pada Oktober tahun 1946 diadakan Sinode Resort pertama di Biak. Jadi
“dua utas tali sejarah” yang saya maksudkan adalah:
a)
Utas Tali
Pertama-Dari buku yang ditulis oleh Nara Sumber,Pdt.Hamz.Wanma bahwa pada Tahun
1946 Gr.Injil. Lorens Songgi Mano mendirikan satu Gereja dengan nama Torsina di
Weref-yang anggota Jemaatnya adalah polisi-polisi yang tinggal di
Klofkamp-karena Jemaat ini berbahasa Melayu.sedangkan…
b)
Utas Tali yang
kedua-adalah Gereja Irene yang dikenal oleh Jemaat adalah (sekarang Percetakan
GKI) adalah Gereja yang berbahasa Belanda.,..jadi
c) Diantara Catatan Sejarah ini-maka kita bertanya dari mana “Gereja Pengharapan” ini hadir. Sebab Pdt.Jan Mamoribo pada Tahun 1971 menulis Buku Ottow dan Geissler Rasul Irian Barat,pada halaman 23..Mengatakan bahwa :”..tatkala gedung gereja yang besar di Jayapura yang dibangun dalam tahun 1962-konfrontasi melalui bidang diplomatik dan militer antara RI dan Kerjaan Belanda mengenai daerah Irian Barat- dibangunlah Gereja itu mendapat nama :”Gereja Pengharapan”. de Kerk der Hoppen”. Hari ini tertinggal sisa dari bangunan itu adalah “sebuah Batu Prasasti yang diletakan oleh BERTHA MARKELUN MORKS,Pada tanggal 8 September 1962. Artinya apa ? Sejarah Politik mencatat bahwa 15 Agustus 1962 Persetujuan Belanda-Indonesia yang dikenal dengan Perjanjian New York”..24 hari kemudian Batu Pertama diletakan-dengan sebuah Pengharapan akan Tanah Irian Barat yang akan ditinggalkan oleh Belanda bagi GKI Di Irian Barat-karena setelah 7 Tahun tepatnya tahun 1969-dilakukanlah Pepera. Karena itu Penelusuran Sejarah Pengharapan ini PENTING . Bahwa -- Jemaat Pengharapan ini “dari Mana dan hendak kemana?
Dengan demikian saya berpendapat bahwa "GEREJA PENGHARAPAN" Diletakan Batu Pertama Pada Tanggal 8 September 1962 dengan beberapa alasan Politis dan Sejarah GKI Di Irian Barat (Waktu itu):
Karena itu Ketika Sejarah ini ditulis- Supaya Apa yang
dirancang oleh Panitia Pembangunan Fisik Jemaat,dengan Rencana Pembangunan
Gereja yang Baru nanti;Kiranya Mewakili dan mewarisi Sejarah Awal Berdirinya
Gereja Pengharapan - yang menyisahkan Batu Prasasti bagi kita disini. Maka
mengakhiri Sambutan saya ini saya,saya menegaskan bahwa : Nanti Nama Gedung
Pertemuan yang akan dibangun namanya adalah GP.BMM. Dan bukan GSG. Supaya “Jika
yang diimpikan mungkin tak jadi-kendati tak jadi pasti abadi” . Selamat
Berdiskusi-T’mar Memberkati kita semua. Waniambey !!! Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar